Tuesday, December 15, 2009

10 Alasan mengapa tekun berdoa

1. Mengurangi daya stress yang ditimbulkan oleh beraneka ragam persoalan hidup yang kita alami
- mereka yang suka malas berdoa akan lebih mudah untuk mengalami stress

2. Menurunkan tingkat emosi atau kemarahan
- mereka yang lebih sering berdoa akan lebih mampu mengendalikan diri dalam hal emosi dan kemarahan
- mereka yang sedang mau marah dan berdoa niscaya emosinya menjadi stabil

3. Mengurangi bahkan menghilangkan rasa putus asa
- mereka yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan lebih untuk tidak mudah putus asa saat berada dalam kegagalan dibanding mereka yang jarang bahkan sama sekali malas berdoa

4. Meningkatkan ketegaran hati
- mereka yang lebih tekun berdoa akan lebih tegar menghadapi peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar yang dikehendakinya bahkan peristiwa pahit sekalipun

5. Meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit-penyakit yang disebabkan gangguan psikis
- dengan ketekunan dalam berdoa, seseorang akan memiliki daya tahan secara fisik karena mampu untuk menghadapi dan menjalani kehidupan dengan segala peristiwanya dalam terang Kehendak Allah, sehingga tubuh tidak menjadi mudah lemah karena beban pikiran dan pekerjaan
(bhs Jawa Nrimo)

6. Membuat orang menjadi lebih terbuka terhadap kelemahan dan kekurangan sesama
- mereka yang tekun berdoa dengan baik memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap sesamanya karena ia akan terbantu dalam doa-doanya untuk menyadari juga kelemahan-kelemahan nya sendiri

7. Meningkatkan daya cinta kasih kepada diri sendiri dan orang lain
- ketekunan dalam doa membuat seseorang memiliki relasi intim dengan Tuhan Allah. Allah sendiri adalah kasih maka mereka yang tekun berdoa niscaya memiliki daya cinta kasih yang lebih kepada diri sendiri dan sesamanya
- mereka yang terjerumus dalam narkoba pastilah orang yang tidak tekun berdoa karena tidak mampu mencintai dan mengasihi diri sendiri

8. Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan diri
- seseorang yang dalam hidupnya tekun untuk berdoa akan memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebih maksimal, karena ia akan semakin memahami talenta-talenta yang Tuhan berikan dan bagaimana seharusnya dikembangkan

9. Menjadikan yang tidak baik menjadi baik
- setiap orang yang tekun berdoa akan memiliki kemampuan untuk merubah yang tidak baik menjadi baik, dibandingkan mereka yang malas berdoa justru menjadikan yang baik menjadi buruk

10. Seperti nasihat Injil: Agar kita tahan berdiri di hadapan Putera Manusia (dengan kata lain layak menerima keselamatan)
- dengan berdoa tekun seseorang mendapatkan kesempatan untuk semakin kuat dan bahkan karena relasinya yang baik dengan Allah selagi di dunia ini ia juga akan mengalami yang sama kelak di keabadian
Selanjutnya »»  

Thursday, December 10, 2009

Sang Operator

Waktu saya masih amat kecil, ayah sudah memiliki telepon di rumah kami. Inilah telepon masa awal, warnanya hitam, di tempelkan di dinding, dan kalau mau menghubungi operator, kita harus memutar sebuah putaran dan minta disambungkan dengan nomor telepon lain. Sang operator akan menghubungkan secara manual.

Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa , kalau putaran di putar, sebuah suara yang ramah, manis, akan berkata : “Operator ” Dan si operator ini maha tahu.

Ia tahu semua nomor telepon orang lain.!
Ia tahu nomor telepon restoran, rumah sakit, bahkan nomor telepon toko kue di ujung kota.

Pengalaman pertama dengan sang operator terjadi waktu tidak ada seorangpun dirumah, dan jempol kiri saya terjepit pintu. Saya berputar putar kesakitan dan memasukkan jempol ini kedalam mulut tatakala saya ingat ….operator!! Segera saya putar bidai pemutar dan menanti suaranya.
” Disini operator…”
” Jempol saya kejepit pintu…” kata saya sambil menangis . Kini emosi bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.
” Apakah ibumu ada di rumah ? ” tanyanya.
” Tidak ada orang ”
” Apakah jempolmu berdarah ?”
” Tidak, cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali ”
” Bisakah kamu membuka lemari es ?” tanyanya.
” Bisa, naik di bangku ”
” Ambillah sepotong es dan tempelkan pada jempolmu…”

Sejak saat itu saya selalu menelpon operator kalau perlu sesuatu. Suatu hari, burung peliharaan saya mati.
Saya telpon sang operator dan melaporkan berita duka cita ini.

Ia mendengarkan semua keluhan, kemudian mengutarakan kata kata hiburan yang biasa diutarakan orang dewasa untuk anak kecil yang sedang sedih. Tapi rasa belasungkawa saya terlalu besar. Saya tanya : ” Kenapa burung yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tidak bergerak di kandangnya ?”

Ia berkata pelan : ” Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain…” Kata – kata ini – ngga tau bagaimana – menenangkan saya.

Lain kali saya telpon dia lagi.
” Disini operator ”
” Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?”

Kejadian ini berlangsung sampai saya berusia 9 tahun. Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan ” Disini operator ”

Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.

Beberapa tahun kemudian, saat jadi mahasiswa, saya studi trip ke kota asal. Segera sesudah saya tiba, saya menelpon kantor telepon, dan minta bagian ” operator ”
” Disini operator ”
Suara yang sama. Ramah tamah yang sama.
Saya tanya : ” Bisa ngga eja kata kukuruyuk ”
Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan : “Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh kan ?”
Saya tertawa. ” Itu Anda…. Wah waktu berlalu begitu cepat ya ”
Saya terangkan juga betapa saya berterima kasih untuk semua pembica raan waktu masih kecil. Saya selalu menikmatinya. Ia berkata serius : ” Saya yang menikmati pembicaraan dengan mu. Saya selalu menunggu nunggu kau menelpon ”

Saya ceritakan bahwa , ia menempati tempat khusus di hati saya. Saya bertanya apa lain kali boleh menelponnya lagi. ” Tentu, nama saya Saly ”

Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telpon operator. Suara yang sangat beda dan asing. Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly. Suara itu bertanya:
” Apa Anda temannya ?”
” Ya teman sangat lama ”
” Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit sakitan. Ia meninggal lima minggu yang lalu…”

Sebelum saya meletakkan telepon, tiba tiba suara itu bertanya : “Maaf, apakah Anda bernama Paul ?”
“Ya ”
” Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya…..”
Ia kemudian membacakan pesan Saly :
” Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN… Paul akan mengerti kata kata ini….”
Saya meletakkan gagang telepon. Saya tahu apa yang Saly maksudkan.

Jangan sekali-kali mengabaikan, bagaimana Anda menyentuh hidup orang lain…!
Selanjutnya »»  

Wednesday, December 2, 2009

10 Sikap Kepribadian yang baik

1. Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang.
Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi.
Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura,
mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak".
Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular.
Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Rendah Hati
Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan.
Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati.
Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk.
Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.
Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya.
Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan.
Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat,
rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Bersikap Positif
Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif,
bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun.
Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain,
lebih suka bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi,
lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria,
maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati.
Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup,
tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan.
Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri.
Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung Jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh.
Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan,
dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan.
Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun.
Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Kepercayaan Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya,
menghargai dirinya dan menghargai orang lain.
Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru.
Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan.
Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar,
tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil.
Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar.
Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan.
Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empaty
Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan.
Orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain.
Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak,
tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri.
Dia selalu berusaha memahami
Selanjutnya »»  

Sembayang atau Berdoa

Pemerintah Malaysia pernah mengeluarkan perintah untuk tidak menggunakan
Nama Allah bagi mereka yang Non Muslim baca Kristen. Kebalikannya umat
Kristen sendiri merasa kurang nyaman, apabila menggunakan kata Sembayang
untuk Berdoa, masalahnya kata Sembayang itu hanya cocok bagi mereka yang
menyembah Dewa sebab kata tersebut diserap dari kata majemuk SEMBAH HYANG.
Sembah berarti memuja dan Hyang berarti Dewa. Sedangkan kata Sholat rasanya
janggal apabila kata ini digunakan oleh umat Kristen, moso sih ada umat
Kristen yang mau sholat?

Hal inilah yang menyebabkan umat Kristen lebih senang menggunakan kata
BERDOA daripada sholat ataupun sembayang. Hanya perlu diketahui bahwa kata
Doa itu sendiri sebenarnya milik umat Muslim juga, sebab kata doa dalam
bahasa Indonesia itu diserap dari bahasa Arab DUA yang berarti ucapan syukur
terhadap Allah.

Apakah Anda tahu bahwa kata Tuhan pun sebenarnya hampir memiliki makna yang
sama seperti kata Sembayang, sebab kata Tuhan itu sendiri diserap dari
bahasa Sansekerta = Tu Hyang. Tu = Maha Esa – Hyang = Dewa. Disamping itu
kata Tuhan hanya ada dalam literatur Hindu atau Buddha saja.

Doa itu sudah merupakan naluri dan kebutuhan manusia, sama seperti bernafas
ataupun makan dan minum. Salah satu bukti nyata bahwa doa itu bersumber dari
naluri manusia tanpa persyaratan, bahwa doa itu tak bergantung berapa jauh
manusia telah berkembang dalam budaya maupun pengetahuannya, mereka tidak
pernah menganggap dirinya sehingga tidak perlu berdoa lagi. Bahkan
sebaliknya mereka menemukan kenyataan bahwa doa itu penting dan sangat
bermanfaat.

Manusia sudah berdoa sejak 5.000 tahun yang lampau. Bahkan sampai era
komputer sekarang ini pun, manusia masih tetap mempunyai kebutuhan untuk
berdoa. Lihat saja berapa banyak dari kita yang pernah ngambek kepada Tuhan
sampai mogok berdoa, tetapi akhirnya balik berdoa kembali.

Kata Prayer = doa dalam bhs Inggris, diserap dari kata Preier (memohon) bhs
Perancis kuno. Dalam bhs Jerman = Gebet yang berasal dari kata Bitte =
memohon. Jadi berdoa itu bisa diartikan sebagai memohon sesuatu dari Sang
Pencipta.

Memang sudah tercantum dalam Alkitab apa saja yang kami mohon/minta, kamu
akan menerimanya (Matius 21:22), bahkan buku The Secret pun sebenarnya
berbasiskan dari ayat tersebut. Tetapi yang menjadi pertanyaan apakah hal
ini bisa dibuktikan secara ilmiah?

Prof. Dr. Mitchell W. Krucoff, M.D., F.A.C.C., F.C.C.P. guru besar dalam
bidang penyakit jantung dari Duke University – Dunham Amerika. Telah
mengadakan penelitian khusus secara ilmiah mengenai hasil dari permohonan
doa yang diajukan oleh 750 pasien yang tersebar di sembilan rumah sakit
jantung di Amerika. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu enam bulan.
Terbuktikan bahwa pasien yang berdoa kesehatannya jauh lebih cepat pulih
kembali daripada mereka yang tidak pernah berdoa sama sekali. Hasil
penelitiannya tersebut dimuat di Lancet majalah kedokteran yang paling
bergengsi; edisi 16 Juli 2005.

Adakah peraturan khusus bagi umat Kristen berapa kali dalam sehari sebaiknya
kita berdoa, seperti halnya saudara kita penganut agama Islam, dimana mereka
diwajibkan lima kali sehari sholat. Bagi penganut agama Yahudi jelas; dalam
sehari mereka tidak boleh lebih dari tiga kali berdoa. Apakah Tuhan akan
bosan mendengar doa kita terus-menerus, sehingga adanya larangan ini ? Saya
yakin tidak ! Daud berkata: "Tujuh kali dalam sehari aku memuji Engkau".
(Mzm119:164). Tetapi Tuhan Yesus sendiri bersabda agar kita berdoa dengan
tidak jemu-jemu (Lukas 18:1)

Hanya perlu diketahui walaupun kita memohon dalam Nama Yesus (Yohanes
14:13-14), sekalipun tidak selalu doa kita itu akan dikabulkan. Jadi jangan
kita mensalah artikan kalimat “Dalam Nama Yesus” itu sebagai mantera atau
ajimat, sehingga semuanya yang kita mohon Dalam Nama Yesus pasti akan
terjadi.

Mengucapkan “Dalam Nama Yesus” pada akhir dari doa, bukanlah sebuah mantra.
Jika apa yang Anda minta dalam doa bukanlah untuk kemuliaan Tuhan dan bukan
sesuai dengan kehendakNya, walaupun mengatakan “Dalam Nama Yesus” sekalipun
tidak ada artinya. Yang penting adalah berdoa dengan sungguh-sungguh Dalam
Nama Yesus dan bagi kemuliaanNya; bukan sekedar menempelkan kata-kata
tertentu pada akhir dari doa. Dalam doa, bukan kata-katanya yang penting,
tapi maksud dari doa itu. Berdoa untuk hal-hal yang sesuai dengan kehendak
Tuhan pada hakekatnya adalah berdoa Dalam Nama Yesus
Selanjutnya »»