Wednesday, March 2, 2011

Pematung Raja

Suatu ketika, hiduplah seorang pematung. Pematung ini, bekerja pada seorang raja
yang masyhur dengan tanah kekuasaannya. Wilayah pemerintahannya sangatlah luas.
Hal itu membuat siapapun yang mengenalnya, menaruh hormat pada raja ini.

Sang pematung, sudah lama sekali bekerja pada raja ini. Tugasnya adalah membuat
patung-patung yang diletakkan menghiasi taman-taman istana. Pahatannya indah,
karena itulah, ia menjadi kepercayaan raja itu sejak lama. Ada banyak raja-raja
sahabat yang mengagumi keindahan pahatannya saat mengunjungi taman istana.

Suatu hari, sang raja mempunyai rencana besar. Baginda ingin membuat patung dari
seluruh keluarga dan pembantu-pembantu terbaiknya. Jumlahnya cukup banyak, ada
100 buah. Patung-patung keluarga raja akan di letakkan di tengah taman istana,
sementara patung prajurit dan pembantunya akan di letakkan di sekeliling taman.
Baginda ingin, patung prajurit itu tampak sedang melindungi dirinya.


Sang pematung pun mulai bekerja keras, siang dan malam. Beberapa bulan kemudian,
tugas itu hampir selesai. Sang Raja kemudian datang memeriksa tugas yang di
perintahkannya. “Bagus. Bagus sekali, ujar sang Raja. “Sebelum aku lupa, buatlah
juga patung dirimu sendiri, untuk melengkapi monumen ini.”

Mendengar perintah itu, pematung ini pun mulai bekerja kembali. Setelah beberapa
lama, ia pun selesai membuat patung dirinya sendiri. Namun sayang, pahatannya
tak halus. Sisi-sisinya pun kasar tampak tak dipoles dengan rapi. Ia berpikir,
untuk apa membuat patung yang bagus, kalau hanya untuk di letakkan di luar
taman. “Patung itu akan lebih sering terkena hujan dan panas,” ucapnya dalam
hati, pasti, akan cepat rusak.”

Waktu yang dimintapun telah usai. Sang raja kembali datang, untuk melihat
pekerjaan pematung. Ia pun puas. Namun, ada satu hal kecil yang menarik
perhatiannya. “Mengapa patung dirimu tak sehalus patung diriku? Padahal, aku
ingin sekali meletakkan patung dirimu di dekat patungku. Kalau ini yang terjadi,
tentu aku akan membatalkannya, dan menempatkan mu bersama patung prajurit yang
lain di depan sana.”

Menyesal dengan perrbuatannya, sang pematung hanya bisa pasrah. Patung dirinya,
hanya bisa hadir di depan, terkena panas dan hujan, seperti harapan yang
dimilikinya.

***

Teman, seperti apakah kita menghargai diri sendiri? Seperti apakah kita
bercermin pada diri kita? Bagaimanakah kita menempatkan kebanggaan atas diri
kita? Ada kalanya memang, ada orang-orang yang selalu pesimis dengan dirinya
sendiri. Mereka, kerap memandang rendah kemuliaan yang mereka miliki.

Namun, apakah kita mau dimasukkan ke dalam bagian itu. Saya percaya, tak banyak
orang yang menghendaki dirinya mau dimasukkan sebagai orang yang pesimis. Kita
akan lebih suka menjadi orang yang bernilai lebih. Sebab, Allah pun menciptakan
kita tak dengan cara yang main-main. Allah menciptakan kita dengan kemuliaan
mahluk yang sempurna.

Dan teman, sesungguhnya, kita sedang memahat patung diri kita saat ini. Tapi
patung seperti apakah yang sedang kita buat? Patung yang kasar, yang tak halus
pahatannya, ataukah patung yang indah, yang memancarkan kemuliaan-Nya? Patung
yang bernilai mahal, yang menjadi hiasan terindah, atau patung yang berharga
murah yang tak layak diletakkan di tempat utama?

Memang, tak ada yang tahu akan ditempatkan dimana patung-patung diri kita kelak.
Karena hanya Allah lah Maha Tahu. Karenanya, bentuklah patung-patung itu dengan
indah. Pahatlah dengan halus, agar kita bisa ditempatkan di tempat yang terbaik,
di sisi-Nya. Poleslah setiap sisinya dengan kearifan budi, dan kebijakan hati,
agar memancarkan keindahan. Susuri setiap lekuknya dengan kesabaran, dan
keikhlasan.

Pahatan yang kita torehkan saat ini, akan menentukan tempat kita di akhirat
kelak. Bentuklah “patung” diri Anda dengan indah!
Selanjutnya »»  

Intan Bernilai Tinggi

Intan memiliki berbagai kegunaan baik dalam mengeboran, alat potong, maupun perhiasan. Tetapi bukan hal itu yang membuat intan / berlian menjadi sedemikian berharga. Berlian asli menjadi berharga karena jarang ada dan sulit didapatkan.
Hal ini berguna untuk diingat saat anda berhadapan dengan kendala/masalah. Kendala memberi nilai bagi apa saja yang hendak anda capai. Semakin sulit pencapaian, semakin berharga hasilnya.
Berlian menjadi mahal karena anda harus menggali demikian dalam dan sulit – untuk menemukannya. Andai saja berlian terserak begitu saja di atas tanah, tentu berlian jadi tak berharga. Mungkin malah anda harus MEMBAYAR seseorang untuk membuangnya bagai sampah.
Demikian pula dengan pencapaian. Hal-hal enteng, yang cuma perlu sedikit usaha – biasanya bernilai rendah atau tak berharga. Untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi, anda harus mengatasi tantangan yang juga tinggi.
Apakah anda sedang menggali berlian, atau sedang menyendok sampah…? Ukurlah nilai tantangannya. Karena hal itu yang memberi nilai sejati.
Selanjutnya »»  

Manusia super sibuk memiliki kebiasaan buruk

Di jaman sekarang, banyak orang bekerja sangat keras hingga lupa untuk beristirahat, terutama untuk pekerja kantoran. Karena kebiasaan bekerja keras di kantor, seseorang bisa terus merasa sibuk, meski telah tiba di rumah. tanpa disadari, Anda mungkin bekerja lebih keras dan lebih lama demi mencapai keberhasilan.
Namun anda tentu tahu bahwa bekerja terlalu keras dapat membahayakan kesehatan. Hasil jerih payah yang diperoleh dari pekerjaan yang kita lakukan bisa habis seketika, jika mengalami sakit akibat terlalu lelah bekerja. Para pecandu kerja, seringkali melakukan hal-hal buruk yang membuat kesehatan mereka kian menurun dari hari ke hari. Berikut tujuh kebiasaan buruk bagi si ‘workaholic’, yang harus segera dihilangkan: 1. Lupa untuk bersantai
Ini bisa menyebabkan stres. Padahal jika meluangkan waktu untuk bersantai sejenak, Anda bisa lebih waspada dan termotivasi. Terlalu banyak tekanan atau stres kronis justru membuat seseorang tidak produktif. 2. Makan di perjalanan
Antara rapat, panggilan konferensi, dan tenggat waktu, sering membuat seseorang lupa untuk meluangkan waktu makan siang yang sehat. Mengonsumsi makanan pun perlu dalam keadaan tenang tanpa dirundung rasa cemas dan tergesa-gesa. Ini penting agar kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi mudah diserap tubuh dan menjadikan seseorang lebih produktif, terutama untuk menciptakan ide cemerlang demi hasil pekerjaan yang baik. 3. Menunda tidur untuk pekerjaan
Seorang profesional yang super sibuk pun tetap butuh istirahat sebanyak tujuh sampai sembilan jam tidur setiap malam. Kehilangan waktu tidur dapat menyebabkan iritabilitas, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah memori. Hal ini juga bisa dikaitkan dengan obesitas. 4. Tidak ada waktu untuk berolahraga
Melakukan olah raga minimal 30 menit setiap hari sangat penting untuk kesehatan saat ini dan jangka panjang Anda. 5. Tetap bekerja ketika sakit
Banyak orang datang ke kantor untuk bekerja walaupun sedang sakit. Namun, ada tiga alasan penting saat sakit Anda perlu tetap di rumah. Pertama, tak seorang pun ingin Anda menjadi penyebar kuman dan penyakit di kantor. Kedua, Anda sudah pasti jadi kurang produktif dan ketiga, Anda perlu istirahat agar bekerja lebih baik. 6. Minum alkohol (terlalu banyak)
Minum berlebihan dapat menyebabkan alkoholisme, penyakit hati, dan beberapa bentuk kanker. 7. Melewatkan pemeriksaan kesehatan rutin tahunan
Hal ini wajib Anda lakukan untuk mendeteksi penyakit sejak dini, mencegah orang lain mengembangkan penyakit, dan mendapatkan perawatan yang terbaik jika Anda memiliki kondisi tubuh yang rentan terhadap penyakit. Anda perlu tahu apa yang terjadi dalam tubuh.
Selanjutnya »»