Wednesday, December 2, 2009

Sembayang atau Berdoa

Pemerintah Malaysia pernah mengeluarkan perintah untuk tidak menggunakan
Nama Allah bagi mereka yang Non Muslim baca Kristen. Kebalikannya umat
Kristen sendiri merasa kurang nyaman, apabila menggunakan kata Sembayang
untuk Berdoa, masalahnya kata Sembayang itu hanya cocok bagi mereka yang
menyembah Dewa sebab kata tersebut diserap dari kata majemuk SEMBAH HYANG.
Sembah berarti memuja dan Hyang berarti Dewa. Sedangkan kata Sholat rasanya
janggal apabila kata ini digunakan oleh umat Kristen, moso sih ada umat
Kristen yang mau sholat?

Hal inilah yang menyebabkan umat Kristen lebih senang menggunakan kata
BERDOA daripada sholat ataupun sembayang. Hanya perlu diketahui bahwa kata
Doa itu sendiri sebenarnya milik umat Muslim juga, sebab kata doa dalam
bahasa Indonesia itu diserap dari bahasa Arab DUA yang berarti ucapan syukur
terhadap Allah.

Apakah Anda tahu bahwa kata Tuhan pun sebenarnya hampir memiliki makna yang
sama seperti kata Sembayang, sebab kata Tuhan itu sendiri diserap dari
bahasa Sansekerta = Tu Hyang. Tu = Maha Esa – Hyang = Dewa. Disamping itu
kata Tuhan hanya ada dalam literatur Hindu atau Buddha saja.

Doa itu sudah merupakan naluri dan kebutuhan manusia, sama seperti bernafas
ataupun makan dan minum. Salah satu bukti nyata bahwa doa itu bersumber dari
naluri manusia tanpa persyaratan, bahwa doa itu tak bergantung berapa jauh
manusia telah berkembang dalam budaya maupun pengetahuannya, mereka tidak
pernah menganggap dirinya sehingga tidak perlu berdoa lagi. Bahkan
sebaliknya mereka menemukan kenyataan bahwa doa itu penting dan sangat
bermanfaat.

Manusia sudah berdoa sejak 5.000 tahun yang lampau. Bahkan sampai era
komputer sekarang ini pun, manusia masih tetap mempunyai kebutuhan untuk
berdoa. Lihat saja berapa banyak dari kita yang pernah ngambek kepada Tuhan
sampai mogok berdoa, tetapi akhirnya balik berdoa kembali.

Kata Prayer = doa dalam bhs Inggris, diserap dari kata Preier (memohon) bhs
Perancis kuno. Dalam bhs Jerman = Gebet yang berasal dari kata Bitte =
memohon. Jadi berdoa itu bisa diartikan sebagai memohon sesuatu dari Sang
Pencipta.

Memang sudah tercantum dalam Alkitab apa saja yang kami mohon/minta, kamu
akan menerimanya (Matius 21:22), bahkan buku The Secret pun sebenarnya
berbasiskan dari ayat tersebut. Tetapi yang menjadi pertanyaan apakah hal
ini bisa dibuktikan secara ilmiah?

Prof. Dr. Mitchell W. Krucoff, M.D., F.A.C.C., F.C.C.P. guru besar dalam
bidang penyakit jantung dari Duke University – Dunham Amerika. Telah
mengadakan penelitian khusus secara ilmiah mengenai hasil dari permohonan
doa yang diajukan oleh 750 pasien yang tersebar di sembilan rumah sakit
jantung di Amerika. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu enam bulan.
Terbuktikan bahwa pasien yang berdoa kesehatannya jauh lebih cepat pulih
kembali daripada mereka yang tidak pernah berdoa sama sekali. Hasil
penelitiannya tersebut dimuat di Lancet majalah kedokteran yang paling
bergengsi; edisi 16 Juli 2005.

Adakah peraturan khusus bagi umat Kristen berapa kali dalam sehari sebaiknya
kita berdoa, seperti halnya saudara kita penganut agama Islam, dimana mereka
diwajibkan lima kali sehari sholat. Bagi penganut agama Yahudi jelas; dalam
sehari mereka tidak boleh lebih dari tiga kali berdoa. Apakah Tuhan akan
bosan mendengar doa kita terus-menerus, sehingga adanya larangan ini ? Saya
yakin tidak ! Daud berkata: "Tujuh kali dalam sehari aku memuji Engkau".
(Mzm119:164). Tetapi Tuhan Yesus sendiri bersabda agar kita berdoa dengan
tidak jemu-jemu (Lukas 18:1)

Hanya perlu diketahui walaupun kita memohon dalam Nama Yesus (Yohanes
14:13-14), sekalipun tidak selalu doa kita itu akan dikabulkan. Jadi jangan
kita mensalah artikan kalimat “Dalam Nama Yesus” itu sebagai mantera atau
ajimat, sehingga semuanya yang kita mohon Dalam Nama Yesus pasti akan
terjadi.

Mengucapkan “Dalam Nama Yesus” pada akhir dari doa, bukanlah sebuah mantra.
Jika apa yang Anda minta dalam doa bukanlah untuk kemuliaan Tuhan dan bukan
sesuai dengan kehendakNya, walaupun mengatakan “Dalam Nama Yesus” sekalipun
tidak ada artinya. Yang penting adalah berdoa dengan sungguh-sungguh Dalam
Nama Yesus dan bagi kemuliaanNya; bukan sekedar menempelkan kata-kata
tertentu pada akhir dari doa. Dalam doa, bukan kata-katanya yang penting,
tapi maksud dari doa itu. Berdoa untuk hal-hal yang sesuai dengan kehendak
Tuhan pada hakekatnya adalah berdoa Dalam Nama Yesus

No comments:

Post a Comment