Friday, September 24, 2010

Aku Mau Mama Kembali - Sebuah kisah teladan dari negeri China

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki yang
luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada
Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta
tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak
lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas
disebut anak yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat
demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa
yang Zhang Da perbuat maka merekapun memutuskan untuk menganugerahi
penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya.

Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah
melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk
China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu,
kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional keseluruh pelosok negeri,
memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah
satunya adalah Zhang Da.

Mengikuti kisahnya di televisi, membuat saya ingin menuliskan cerita ini
untuk melihat semangatnya yang luar biasa. Bagi saya Zhang Da sangat
istimewa dan luar biasa karena ia termasuk 10 orang yang paling luar
biasa di antara 1,4 milyar manusia. Atau lebih tepatnya ia adalah yang
terbaik di antara 140 juta manusia. Tetapi jika kita melihat apa yang
dilakukannya dimulai ketika ia berumur 10 tahun dan terus dia lakukan
sampai sekarang (ia berumur 15 tahun), dan satu-satunya anak diantara 10
orang yang luar biasa tersebut maka saya bisa katakan bahwa Zhang Da dan
apa yang dilakukannya, maka saya mau katakan bahwa ia luar biasa di
antara 1,4 milyar penduduk China.

Pada waktu tahun 2001, Zhang Da ditinggal pergi oleh Mamanya yang sudah
tidak tahan hidup menderita karena miskin dan karena suami yang sakit
keras. Dan sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak
bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Kondisi ini
memaksa seorang bocah ingusan yang waktu itu belum genap 10 tahun untuk
mengambil tanggungjawab yang sangat berat. Ia harus sekolah, ia harus
mencari makan untuk Papanya dan juga dirinya sendiri, ia juga harus
memikirkan obat-obat yang yang pasti tidak murah untuk dia. Dalam
kondisi yang seperti inilah kisah luar biasa Zhang Da dimulai. Ia masih
terlalu kecil untuk menjalankan tanggung jawab yang susah dan pahit ini.
Ia adalah salah satu dari sekian banyak anak yang harus menerima
kenyataan hidup yang pahit di dunia ini.

Tetapi yang membuat Zhang Da berbeda adalah bahwa ia
tidak menyerah.Hidup harus terus berjalan, tapi tidak dengan melakukan
kejahatan, melainkan memikul tanggungjawab untuk meneruskan kehidupannya
dan papanya. Demikian ungkapan Zhang Da ketika menghadapi utusan
pemerintah yang ingin tahu apa yang dikerjakannya.

Ia mulai lembaran baru dalam hidupnya dengan terus bersekolah. Dari
rumah sampai sekolah harus berjalan kaki melewati hutan kecil. Dalam
perjalanan dari dan ke sekolah itulah, Ia mulai makan daun, biji-bijian
dan buah-buahan yang ia temui. Kadang juga ia menemukan sejenis
jamur, atau rumput dan ia coba memakannya. Dari mencoba-coba
makan itu semua, ia tahu mana yang masih bisa ditolerir
oleh lidahnya dan mana yang tidak bisa ia makan.
Setelah jam pulang sekolah di siang hari dan juga sore hari, ia
bergabung dengan beberapa tukang batu untuk membelah batu-batu besar dan
memperoleh upah dari pekerjaan itu. Hasil kerja sebagai tukang batu ia
gunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk papanya. Hidup seperti
ini ia jalani selama lima tahun tetapi badannya tetap sehat, segar dan
kuat.

ZhangDa Merawat Papanya yang Sakit.

Sejak umur 10 tahun, ia mulai tanggungjawab untuk merawat papanya.
Ia menggendong papanya ke WC, ia menyeka dan sekali-sekali memandikan
papanya, ia membeli beras dan membuat bubur, dan segala urusan papanya,
semua dia kerjakan dengan rasa tanggungjawab dan kasih. Semua pekerjaan
ini menjadi tanggungjawabnya sehari-hari.

Zhang Da menyuntik sendiri papanya.

Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat Zhang Da berpikir
untuk menemukan cara terbaik untuk mengatasi semua ini. Sejak umur
sepuluh tahun ia mulai belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku
bekas yang ia beli. Yang membuatnya luar biasa adalah ia belajar
bagaimana seorang suster memberikan injeksi/suntikan kepada pasiennya.
Setelah ia rasa ia mampu, ia nekad untuk menyuntik papanya sendiri. Saya
sungguh kagum, kalau anak kecil main dokter-dokteran dan suntikan itu
sudah biasa. Tapi jika anak 10 tahun memberikan suntikan seperti
layaknya suster atau dokter yang sudah biasa memberi injeksi saya baru
tahu hanya Zhang Da. Orang bisa bilang apa yang dilakukannya adalah
perbuatan nekad, sayapun berpendapat demikian. Namun jika kita bisa
memahami kondisinya maka saya ingin katakan bahwa Zhang Da adalah anak
cerdas yang kreatif dan mau belajar untuk mengatasi kesulitan yang
sedang ada dalam hidup dan kehidupannya.

Sekarang pekerjaan menyuntik papanya sudah dilakukannya
selama lebih kurang lima tahun, maka Zhang Da sudah trampil
dan ahli menyuntik.

Aku Mau Mama Kembali

Ketika mata pejabat, pengusaha, para artis dan orang terkenal yang hadir
dalam acara penganugerahan penghargaan tersebut sedang tertuju kepada
Zhang Da,

Pembawa Acara (MC) bertanya kepadanya,

"Zhang Da, sebut saja kamu mau apa, sekolah di mana, dan apa yang kamu
rindukan untuk terjadi dalam hidupmu, berapa uang yang kamu butuhkan
sampai kamu selesai kuliah, besar nanti mau
kuliah di mana, sebut saja. Pokoknya apa
yang kamu idam-idamkan sebut saja, di sini ada banyak pejabat,
pengusaha, orang terkenal yang hadir. Saat ini juga ada
ratusan juta orang yang sedang melihat kamu melalui
layar televisi, mereka bisa membantumu!"

Zhang Da pun terdiam dan tidak menjawab apa-apa. MC pun
berkata lagi kepadanya, "Sebut saja, mereka bisa membantumu"

Beberapa menit Zhang Da masih diam, lalu dengan suara bergetar iapun
menjawab, "Aku Mau Mama Kembali. Mama kembalilah ke rumah, aku bisa
membantu Papa, aku bisa cari makan sendiri, Mama Kembalilah!" demikian
Zhang Da bicara dengan suara yang keras dan penuh harap.

Saya bisa lihat banyak pemirsa menitikkan air mata
karena terharu, saya pun tidak menyangka akan apa yang keluar dari
bibirnya. Mengapa ia tidak minta kemudahan untuk pengobatan papanya,
mengapa ia tidak minta deposito yang cukup untuk meringankan hidupnya
dan sedikit bekal untuk masa depannya, mengapa ia tidak minta rumah
kecil yang dekat dengan rumah sakit, mengapa ia tidak minta sebuah kartu
kemudahan dari pemerintah agar ketika ia membutuhkan, melihat katabelece
yang dipegangnya semua akan membantunya.

Sungguh saya tidak mengerti, tapi yang saya tahu apa
yang dimintanya, itulah yang paling utama bagi dirinya.
Aku Mau Mama Kembali, sebuah ungkapan yang mungkin sudah dipendamnya
sejak saat melihat mamanya pergi meninggalkan dia dan papanya.
........................................................................

Tidak semua orang bisa sekuat dan sehebat Zhang Da dalam mensiasati
kesulitan hidup ini. Tapi setiap kita pastinya telah dikaruniai
kemampuan dan kekuatan yg istimewa untuk menjalani ujian di dunia.
Sehebat apapun ujian yg dihadapi pasti ada jalan keluarnya...ditiap-tiap
kesulitan ada kemudahan dan Allah tidak akan menimpakan kesulitan diluar
kemampuan umat-Nya. Jadi janganlah menyerah dengan keadaan, jika
sekarang sedang kurang beruntung, sedang mengalami
kekalahan....bangkitlah!
karena sesungguhnya kemenangan akan diberikan kepada siapa
saja yg telah berusaha sekuat kemampuannya.

(NN)

No comments:

Post a Comment